Mustapa
mustapa
Banjarmasin, WartaPutraBalangan. Com, kalangan petani pinggiran Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, belakangan ini mengeluhkan berkembangnya secara cepat sejenis gulma yang disebut sebagai tanaman susupan lagi.
Seperti keluhan petani kelurahan Tanjung Pagar, Banjarmasin Selatan, yang juga Ketua RT 12 Tanjung Pagar, Mustapa di Banjarmasin, Rabu yang menyebutkan gulma yang baru saja dikenal di wilayah ini cepat sekali berkembang.
Ia menyebutkan gulma itu cepat sekali menutup Sungai Paradapan yang sepanjang sekitar 1500 meter dan lebar enam meter, akibatnya sirkulasi air menjadi sulit.
"Bila air dalam maka air sulit turun ke muara jadi jika hujan sedikit saja maka kawasan Sungai Paradapan mudah banjir," Kata Mustapa yang dikenal sebagai KTNA tersebut.
Mustapa yang dikenal sebagai pecinta lingkungan tersebut berharap pemerintah Kota Banjarmasin ikut memikirkan persoalan tersebut, dengan meminjamkan peralatan kah kepada masyarakat untuk bersihkan gulma itu, karena beberapa kali sudah warga gotong royong tak mampu membersihkan Sungai tersebut dari serangan gulma yang meresahkan itu.
Mustafa beserta puluhan warga setempat berharap dalam waktu dekat Sungai tersebut bisa teratasi dengan demikian maka Sungai cepat surut dan persawahan pun tak terendam hingga sawah bisa panen secara maksimal.
Kawasan Tanjung Pagar adalah kawasan persawahan yang menjadi lumbung padi bagi warga Kota Banjarmasin.
Jika kawasan tersebut terganggu akibat serangan gulma tersebut dikhawatirkan produksi padi tahun ini bisa menurun.
Berdasarkan Penuturan masyarakat gulma tersebut baru saja dikenal masyarakat, memang sejenis putri malu atau ada juga yang menyebut sebagai susulan gunung.
Dulu memang ada jenis susupan di air ini tetapi susulan yang dulu tidak cepat berkembang seperti susulan laki nih.
Susupan dulu enak di sayur untuk masakan gangan jatuh, tetapi susupan laki ini tidak bisa di sayur karena agak keras daunnya. ( Paman Anum)